Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Rusak, DVI Polda Jatim Berjuang Maksimal

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas DVI Polda Jatim memeriksa jenazah korban robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di RS Bhayangkara. Dok: BNPB

Petugas DVI Polda Jatim memeriksa jenazah korban robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di RS Bhayangkara. Dok: BNPB

SIDOARJO, POSNEWS.CO.ID – Proses identifikasi jenazah korban robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo benar-benar bikin tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kewalahan.

Jenazah-jenazah para santri malang itu sudah dibawa ke Posko Post Mortem RS Bhayangkara Polda Jatim. Namun, pekerjaan tim DVI berjalan tersendat karena kondisi tubuh korban sulit dikenali.

Kabid DVI Kapusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidajati, blak-blakan mengungkap penyebabnya. Menurutnya, sebagian besar korban berusia 12–15 tahun, sehingga jasad cepat rusak dan menyulitkan pengambilan sidik jari.

Baca Juga :  Derai Air Mata di Ponpes Al Khoziny, Santri Tewas Bertambah Jadi 5 Orang

“Jenazah anak-anak lebih cepat membusuk. Itulah yang membuat sidik jari nyaris tidak bisa terbaca,” tegas Wahyu, Sabtu (4/10/2025).

Masalah tak berhenti di situ. Para korban juga mayoritas belum punya KTP, sehingga tidak ada data kependudukan yang bisa ditautkan ke sistem Automated Multi-Biometric Identification System (MAMBIS) milik Polri.

Metode identifikasi gigi (dental) pun terhambat. Pasalnya, bentuk gigi anak usia 12–15 tahun rata-rata seragam dan minim ciri khas. Bahkan, upaya mengenali korban lewat pakaian juga bikin bingung, lantaran hampir semua mengenakan baju koko putih seragam.

Baca Juga :  BPBD DKI Jakarta dan BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem 11-13 Agustus 2025

“Belum lagi keluarga korban tak selalu ingat detail tanda lahir anak-anaknya. Itu membuat proses identifikasi makin lambat,” tambah Wahyu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski begitu, Wahyu menegaskan timnya tidak menyerah. “Kami akan tetap kerja maksimal, profesional, agar seluruh korban bisa segera dikenali dan dimakamkan secara layak oleh keluarganya,” tutupnya. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

RUU KKS Beri Wewenang TNI Jadi Penyidik, Demokrasi di Ujung Tanduk
Murid SD di Ciamis Tumbang Usai Santap Bubur MBG, Orangtua Murka
Kualifikasi MotoGP Mandalika 2025, Marquez Ambyar, Bezzecchi Meledak
Joget di Kafe Kemayoran Berujung Maut, Satpam Tewas Dibacok 7 Pemuda Mabuk
TikTok Tetap Bisa Digunakan Meski Izin TDPSE Dibekukan Pemerintah
Polda Metro Jaya Siapkan Kantong Parkir Khusus di HUT ke-80 TNI di Monas
DPD RI Lepas Kontingen Setjen ke Pornas Korpri XVII 2025 Palembang
Update Tragedi Ponpes Al-Khoziny, 14 Meninggal, 49 Santri Masih Dicari

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:15 WIB

RUU KKS Beri Wewenang TNI Jadi Penyidik, Demokrasi di Ujung Tanduk

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:20 WIB

Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Rusak, DVI Polda Jatim Berjuang Maksimal

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Murid SD di Ciamis Tumbang Usai Santap Bubur MBG, Orangtua Murka

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Kualifikasi MotoGP Mandalika 2025, Marquez Ambyar, Bezzecchi Meledak

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:09 WIB

TikTok Tetap Bisa Digunakan Meski Izin TDPSE Dibekukan Pemerintah

Berita Terbaru