Kemendag Terbuka Evaluasi Permendag Impor, Dorong Sinergi Lintas Kementerian

Jumat, 5 September 2025 - 08:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekjen Kemendag Isy Karim menegaskan Kemendag terbuka terhadap masukan evaluasi kebijakan impor Permendag 16–24/2025. (Dok-Istimewa)

Sekjen Kemendag Isy Karim menegaskan Kemendag terbuka terhadap masukan evaluasi kebijakan impor Permendag 16–24/2025. (Dok-Istimewa)

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan keterbukaannya terhadap masukan evaluasi kebijakan impor dalam Permendag Nomor 16–24 Tahun 2025.

Regulasi ini lahir dari keputusan bersama lintas kementerian dan lembaga sebagai wujud sinergi dalam menjaga kepastian usaha.

Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim menyampaikan, Kemendag mendorong koordinasi intensif antarinstansi agar kebijakan impor tetap selaras dengan tujuan pembangunan ekonomi nasional.

“Masukan dan usulan harus melalui Rapat Koordinasi Terbatas Kementerian Bidang Perekonomian,” kata Isy, Jumat (5/9/2025).

Baca Juga :  Langit Gaza Dihujani Bantuan! TNI Kirim 17,8 Ton di Hari Kemerdekaan RI

Ia mengapresiasi masukan dari masyarakat, asosiasi pelaku usaha, hingga kementerian terkait. Menurutnya, kritik publik menjadi bagian dari pengawasan terhadap kebijakan impor Indonesia.

Kemendag menerbitkan Permendag 16–24 Tahun 2025 sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto.

Kemendag melakukan deregulasi impor untuk menciptakan iklim usaha kondusif, mempercepat investasi, dan meningkatkan daya saing industri nasional, terutama di sektor padat karya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rapat Koordinasi Terbatas pada 6 Mei 2025 menetapkan keputusan ini, lalu Kemendag mengumumkannya melalui konferensi pers pada 30 Juni 2025.

Baca Juga :  Heboh! Setya Novanto Bebas Bersyarat, Keluar Lebih Cepat dari Lapas Sukamiskin

Pemerintah merelaksasi empat kelompok barang prioritas, yaitu bahan baku plastik, etil alkohol/etanol, biodiesel, dan pupuk bersubsidi.

Kajian Regulatory Impact Analysis (RIA) menyebut relaksasi impor bahan baku meningkatkan produktivitas industri hilir, menekan harga, dan membuka peluang investasi.

Isy menegaskan Kemendag berkomitmen memantau dan mengevaluasi Permendag 16–24 Tahun 2025 agar memberi manfaat bagi dunia usaha dan masyarakat. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 16 Korban Jiwa, 120 Orang Jadi Korban
RUU KKS Beri Wewenang TNI Jadi Penyidik, Demokrasi di Ujung Tanduk
Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Rusak, DVI Polda Jatim Berjuang Maksimal
Murid SD di Ciamis Tumbang Usai Santap Bubur MBG, Orangtua Murka
Kualifikasi MotoGP Mandalika 2025, Marquez Ambyar, Bezzecchi Meledak
Joget di Kafe Kemayoran Berujung Maut, Satpam Tewas Dibacok 7 Pemuda Mabuk
TikTok Tetap Bisa Digunakan Meski Izin TDPSE Dibekukan Pemerintah
Polda Metro Jaya Siapkan Kantong Parkir Khusus di HUT ke-80 TNI di Monas

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 17:55 WIB

Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 16 Korban Jiwa, 120 Orang Jadi Korban

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:15 WIB

RUU KKS Beri Wewenang TNI Jadi Penyidik, Demokrasi di Ujung Tanduk

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:20 WIB

Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Rusak, DVI Polda Jatim Berjuang Maksimal

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Murid SD di Ciamis Tumbang Usai Santap Bubur MBG, Orangtua Murka

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:26 WIB

Joget di Kafe Kemayoran Berujung Maut, Satpam Tewas Dibacok 7 Pemuda Mabuk

Berita Terbaru