JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Kasus kematian tragis terapis spa di lahan kosong kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih misteri. Polisi menemukan fakta baru dari rekaman CCTV di lokasi kerja korban RTA (14).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo mengungkap, kamera pengawas merekam korban beberapa kali keluar masuk kamar mandi mess spa pada malam sebelum ditemukan tewas.
“Korban terlihat bolak-balik ke kamar mandi dan berusaha menghindari CCTV. Dalam rekaman, dia tampak celingukan dan seolah sadar sedang diawasi,” ujar Ardian, Jumat (10/10/2025).
Polisi menegaskan, saat kejadian tak ada orang lain yang tertangkap kamera di sekitar korban. “Artinya, aktivitas itu murni inisiatif korban sendiri. Tapi penyelidikan belum berhenti, kami masih dalami kemungkinan lain,” tambahnya.
Dugaan Eksploitasi Anak, Manajer Spa Dipanggil
Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan kini memeriksa pihak spa tempat korban bekerja. Pemeriksaan fokus pada proses rekrutmen terapis di bawah umur.
“Manajer spa sudah kami panggil. Pemeriksaan dijadwalkan ulang pekan depan karena mereka tidak hadir saat pemanggilan Kamis lalu,” jelas Ardian.
Keluarga korban resmi melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan atas dugaan eksploitasi anak. Laporan tercatat dengan nomor LP/B/3676/X/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kakak korban mendesak polisi mengusut tuntas kematian adiknya yang bekerja di spa tersebut tanpa pengawasan keluarga.
Penemuan Mayat di Lahan Kosong Pejaten
Polisi menemukan RTA tak bernyawa pada Kamis (2/10/2025) di lahan kosong kawasan Pejaten, Pasar Minggu. Saat ditemukan, remaja itu mengenakan baju abu-abu berdebu, sementara di dekat jasadnya tergeletak kain selendang dan dompet berisi dua ponsel mewah.
Temuan itu menambah teka-teki kematian bocah perempuan yang masih duduk di bangku SMP tersebut. Polisi kini tengah menunggu hasil autopsi lanjutan untuk memastikan penyebab kematian korban.
AKBP Ardian menegaskan penyidik masih mengumpulkan alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi tambahan. “Kami tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat. Semua masih dalam proses pendalaman,” tegasnya.
Kasus kematian RTA (14) kini berkembang dari dugaan bunuh diri menjadi indikasi eksploitasi anak. Pihak kepolisian memastikan penyelidikan berjalan transparan dan berjanji mengungkap kebenaran di balik misteri kematian remaja spa tersebut. (red)