SIDOARJO, POSNEWS.CO.ID – Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, bernama Muhammad Soleh (22) akhirnya meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan.
Keluarga memulangkan jenazah Soleh ke kampung halamannya di Tanjung Pandan, Bangka Belitung, setelah ia menjalani perawatan intensif namun tak tertolong.
Petugas RSUD RT Notopuro Sidoarjo memberangkatkan jenazah menuju Bandara Juanda untuk diterbangkan ke Bangka Belitung.
Sebelumnya, tim penyelamat mengevakuasi Soleh dari timbunan bangunan setelah ia terjebak 15 jam di lokasi kejadian.
“Jenazah berangkat pukul 16.20 WIB menuju bandara. Soleh meninggal sekitar pukul 08.30 pagi tadi,” jelas Perdigsa Cahya, Kepala Sub Bagian Humas RSUD RT Notopuro Sidoarjo, Rabu (1/10/2025).
Saat tiba di rumah sakit, kondisi Soleh sudah kritis dan tak sadarkan diri. Meski dokter memberikan perawatan maksimal, nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Soleh mengalami luka parah akibat tertimpa reruntuhan di bagian depan tubuh. Patah tulang panggul hingga kaki membuatnya harus dirawat ketat di ruang intensif. Namun, kondisi tak kunjung membaik hingga akhirnya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
dr. Atok Irawan, Direktur RSUD RT Notopuro Sidoarjo, menegaskan bahwa meski tertolong, Soleh tetap harus diamputasi karena tubuhnya sudah biru akibat tertindih reruntuhan.
“Kalau pun tertolong, Soleh tetap harus diamputasi karena bagian tubuhnya sudah biru akibat tertindih reruntuhan,” ungkap dr. Atok Irawan. (red)