Update Pondok Pesantren Al Khoziny, 49 Korban Tewas 14 Santri Masih Dicari

Senin, 6 Oktober 2025 - 07:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim SAR BNPB menggunakan excavator untuk membersihkan puing musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (6/10/2025), dalam upaya menemukan jenazah korban. Dok: BNPB

Tim SAR BNPB menggunakan excavator untuk membersihkan puing musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (6/10/2025), dalam upaya menemukan jenazah korban. Dok: BNPB

SIDOARJO, POSNEWS.CO.ID – Reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, menelan puluhan korban.

Tim BNPB menemukan 24 jenazah baru, termasuk beberapa potongan tubuh, sehingga total korban meninggal meningkat menjadi 49 orang, Senin (6/10/2025).

Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari (Aam), menjelaskan, jenazah dan potongan tubuh korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

Baca Juga :  Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Polres Metro Tangerang Kota Gelar Patroli Skala Besar

Sementara itu, 14 korban masih dalam pencarian dan 104 korban telah selamat, dengan sebagian menjalani perawatan intensif.

Tim SAR menggunakan excavator dan alat berat untuk membersihkan puing reruntuhan. Hingga kini, 80 persen material puing sudah dibersihkan, sehingga pencarian korban semakin cepat dan efisien.

Baca Juga :  Wanita Ditemukan Tewas Mengapung di Kali Ciliwung Pademangan, Warga Panik

“Upaya evakuasi terus berjalan. Kami berharap seluruh korban segera ditemukan,” kata Aam. (red)

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB