JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menegaskan polisi tidak akan memberi ampun bagi bandar dan pengedar narkoba. Ia berjanji menggulung habis kampung narkoba di Jakarta dan sekitarnya tanpa pandang bulu.
Irjen Asep menyebut, polisi menggelar patroli intensif di wilayah yang terdeteksi sebagai sarang narkoba. Lebih jauh, seluruh personel diterjunkan melakukan patroli rutin dan berkesinambungan.
Dengan langkah itu, Polda Metro memastikan peredaran narkoba tidak bisa lagi berkembang di wilayah hukumnya.
“Polda Metro melaksanakan tiga langkah tegas: pencegahan, patroli, dan penindakan,” tegas Asep dalam jumpa pers di Mapolda, Selasa (30/9/2025).
28 Kampung Anti-Narkoba
Sebagai gebrakan awal, polisi membentuk 28 kampung tangguh anti-narkoba. Tak hanya itu, aparat juga menggelar penyuluhan di sekolah, kampanye gencar di media sosial, hingga pengawasan ketat tempat hiburan malam.
Asep mengingatkan, masyarakat jangan takut melapor bila ada aparat yang jadi beking bandar. “Kalau ada anggota saya yang terlibat, segera laporkan. Kami akan tindak tegas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolda menekankan, pemberantasan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan penegakan hukum. Karena itu, upaya pencegahan harus berjalan seiring, terutama untuk melindungi generasi muda.
Ia pun mengajak masyarakat memperkuat kepedulian agar lingkungan bersih dari narkoba.
Ribuan Tersangka Masuk Jaring
Dalam tiga bulan terakhir, polisi mengungkap 1.719 kasus dengan 2.318 tersangka. Dari jumlah itu, enam produsen, satu bandar besar, 769 pengedar, dan 1.542 pecandu.
“Pecandu kami rehabilitasi medis maupun sosial agar pulih kembali,” jelas Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Ahmad David.
Polisi sendiri menyita barang bukti fantastis: 604 kg sabu, 221 kg ganja, 67,7 kg sabu cair, 23 ribu butir ekstasi, 569 ribu butir obat keras, 9,1 kg tembakau sintetis, 19,8 kg bibit sintetis, plus barang bukti lain.
Jika diuangkan, nilainya tembus Rp1,13 triliun. Polisi menegaskan penyitaan ini menyelamatkan 4,56 juta jiwa dari jerat narkoba.
“Ini bukti keseriusan kami menjaga generasi muda Jakarta dari bahaya narkoba,” tandas Ahmad David. (red)





















