BANDUNG, POSNEWS.CO.ID – Pemprov Jawa Barat bergerak cepat menangani kasus keracunan massal ratusan siswa di Garut dan Cianjur. Dugaan sementara, keracunan berasal dari santapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Di Garut, 569 siswa keracunan pada 16 September 2025. Sementara di Cianjur, 36 siswa mengalami hal serupa pada 11 September 2025.
Sekda Jabar Herman Suryatman menegaskan Dinas Kesehatan sudah diperintahkan melakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebabnya.
“Kadis Kesehatan kami tugaskan mengecek penyebab keracunan agar jelas dan jadi catatan untuk perbaikan. Semua SPPG harus menjamin kesehatan lewat uji lab ketat,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Selain itu, Dinas Sosial dikerahkan berkoordinasi dengan pemda, Badan Gizi Nasional (BGN), dan SPPG untuk memperkuat manajemen dapur di lapangan.
“Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi harus manageable. Dari sisi kesehatan hingga pengelolaan wajib higienis,” tegas Herman.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemprov Jabar juga menyiapkan konsolidasi dengan pihak terkait guna memperbaiki SOP pelaksanaan MBG. Mulai dari bahan makanan, pengelolaan, hingga siapa yang memasak wajib jelas.
“SOP sudah ada dari BGN, tinggal dikawal dan dilaksanakan,” kata Herman.
Ia menegaskan MBG sebagai program prioritas nasional harus diawasi ketat. “Program ini bagus, tapi kalau ada kekurangan jadi bahan evaluasi. Kami mohon maaf kepada masyarakat, Pemprov Jabar ikut bertanggung jawab,” tandasnya.
Herman menutup, insiden ini jadi bahan evaluasi menyeluruh agar tidak terulang. “Kami prihatin. Ini harus dimitigasi ke depan, jangan sampai terjadi lagi,” ucapnya. (red)