Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, penganiayaan. Dok: Istimewa

Ilustrasi, penganiayaan. Dok: Istimewa

DEPOK, POSNEWS.CO.ID — Tidak manusiawi, itu-lah yang di lakukan Ibu tiri ini terhadap anaknya. Bocah berusia 6 tahun berinisial MA tewas setelah dianiayanya.

Pelaku, RNS (30) melakukan penganiayaan, pada 19 Oktober 2025. Spontan warga Desa Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor yang mengetahui peristiwa ini menjadi heboh.

Kasus keji ini kini ditangani Polres Metro Depok. Kasi Humas AKP Made Budi menegaskan, tindakan pelaku tergolong tindak pidana kekerasan terhadap anak hingga menyebabkan kematian, sebagaimana diatur dalam Pasal 80 ayat (3) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Hasil penyelidikan mengungkap fakta memilukan. Sejak awal Oktober, RNS sering menyiksa korban tanpa belas kasihan.

Ia memukul pundak MA dua kali, menghantam punggung dengan tongkat, menampar bibir dua kali, lalu membenturkan kepala bocah malang itu ke tembok hingga hidungnya bengkak.

Seorang tetangga, JA, sempat melihat tubuh korban penuh memar dan bekas sundutan rokok. Meski begitu, tak ada yang menyangka penyiksaan itu bakal berujung maut.

Tolak Makan, Nyawa Melayang

Tragedi puncak terjadi Minggu pagi (19/10/2025). Saat RNS menyuruh MA makan, sang bocah menolak. Pelaku kalap. Ia langsung menghantam punggung anak tirinya tiga kali bertubi-tubi.

MA menangis kesakitan, lalu terkulai lemas dan tak bergerak.

“Pelaku panik dan mencoba memijat tubuh korban dengan minyak urut sambil menunggu suaminya pulang. Namun anak itu sudah tidak bernyawa,” ujar AKP Made Budi, Rabu (22/10/2025).

Tak tahu harus berbuat apa, RNS malah meninggalkan jasad anak tirinya di kamar. Ia pergi ke Pasar Minggu untuk menyusul suaminya, RA.

Malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIB, RNS dan RA pulang ke rumah. Mereka kaget melihat tubuh MA sudah kaku.

Tanpa pikir panjang, keduanya membawa jenazah ke rumah nenek korban untuk dimakamkan.

Baca Juga :  Tragis, Pemuda MY Tewas Ditusuk di Cilincing Gara-Gara Cinta Segitiga

Namun keesokan paginya, saat warga memandikan jenazah, luka-luka mencurigakan terlihat jelas. Ada lebam di pipi kanan, bibir sobek, kepala benjol, dan bekas luka sobek lainnya.

Warga langsung curiga dan menanyai ayah korban. Tapi RA berdalih luka itu akibat “terbentur pintu”. Jenazah pun dimakamkan di TPU Karang Anyar, Bojonggede, Senin pagi (20/10).

Ibu Tiri Akhirnya Mengaku

Kecurigaan warga mendorong Satreskrim Polsek Bojonggede bergerak cepat. Setelah pemeriksaan intensif, RNS akhirnya mengakui semua perbuatannya.

“Benar, ibu tiri korban mengaku telah menganiaya anak tirinya hingga tewas,” tegas AKP Made Budi.

Kini, pelaku mendekam di sel tahanan Polres Metro Depok. Ia terancam hukuman berat atas perbuatannya yang keji dan mengguncang warga Bojonggede. Polisi memastikan, kasus sadis ini akan dituntaskan sampai tuntas. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia
KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital
Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi
Hujan Petir Diprediksi Guyur Jabodetabek 22 Oktober, Warga Diminta Siaga
Hidup di Dunia Simulasi Instagram: Ketika Citra Lebih Nyata dari Kenyataan

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:59 WIB

KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:37 WIB

Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status

Berita Terbaru

Ilustrasi, Bagaimana ribuan klik dari orang-orang biasa bisa menciptakan perundungan massal? Sebuah pandangan melalui kacamata teori Banalitas Kejahatan dari Hannah Arendt. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:59 WIB