Keluarga Korban Kacab Bank BRI Desak Polisi Tetapkan Pasal 340 Pembunuhan Berencana

Rabu, 17 September 2025 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polisi Polda Metro Jaya melakukan koordinasi untuk memburu EG buronan kasus pembunuhan Kepala BRI Cempaka Putih. Dok: Istimewa

Polisi Polda Metro Jaya melakukan koordinasi untuk memburu EG buronan kasus pembunuhan Kepala BRI Cempaka Putih. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Keluarga korban penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI, Mohamad Ilham Pradipta (37), mendesak polisi menjerat para pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Pengacara keluarga, Boyamin Saiman, menyebut banyak kejanggalan dalam kasus ini. Karena itu, pihaknya meminta penyidik menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. “Banyak analisa mengarah ke sana. Kami jelas menginginkan Pasal 340 diterapkan,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (17/9/2025).

Boyamin menegaskan, kondisi korban saat ditemukan sudah terikat lakban. Fakta itu, menurutnya, bukti kuat adanya niat membunuh. “Kalau memang tidak berniat membunuh, lakban pasti dibuka. Ini jelas pembunuhan, bukan sekadar penganiayaan Pasal 351,” tegasnya.

Baca Juga :  Brimob Polda Metro Jaya Sterilisasi SUGBK Jelang Konser Dewa 19 ft. All Stars 2.0

Ia menambahkan, kasus ini bukan peristiwa spontan. Sebaliknya, ada rangkaian penculikan hingga korban dibunuh. “Perbuatannya sudah sempurna. Korban tidak dipulangkan, lakban tetap menutup wajah. Ini kejahatan terorganisir, maka jelas pembunuhan berencana,” ujarnya.

Menurut Boyamin, para pelaku juga berniat menghilangkan jejak agar polisi sulit melacak. Artinya, ada rencana jelas yang mengarah ke Pasal 340 KUHP.

Baca Juga :  Laras Faizati Ajukan Restorative Justice Terkait Dugaan Hasutan Pembakaran Mabes Polri

“Polisi pun sudah punya opsi B, yakni setelah korban diculik, diancam, dipukuli, lalu dihilangkan agar kedok tidak terbongkar,” sambungnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menegaskan keluarga akan terus menuntut keadilan. “Tujuan dan rencana sudah nyata. Kami tetap akan minta, baik lewat diskusi maupun surat resmi, agar pasal 340 pembunuhan berencana diterapkan,” pungkasnya. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB