BANGKOK, POSNEWS.CO.ID – Sorak gemuruh mengguncang arena ONE Championship di Bangkok, Jumat malam (3/10/2025).
Di atas ring, Mohamad Redho “Rocky”, petarung asal Tasikmalaya, tampil gagah menghadapi Fahlikit Nayok Joyprajin, bintang muda asal Thailand.
Meski laga berakhir dengan kekalahan angka tipis, perjuangan Rocky justru menandai kebangkitan Muaythai Indonesia di pentas dunia.
Rocky turun di kelas atom Muay Thai (52 kg), menantang Fahlikit, remaja 18 tahun yang tengah bersinar di kancah internasional. Dengan tinggi 163 sentimeter, Rocky tampil agresif sejak bel ronde pertama.
Ia melancarkan serangan siku dan tendangan cepat ke arah lawan, membuat penonton bersorak.
Namun, pengalaman dan teknik poin Fahlikit yang matang membuat Rocky harus mengakui keunggulan tipis lawan di akhir pertarungan.
Meski kalah, mental baja dan semangat pantang menyerah Rocky menjadi sorotan penonton dan media internasional.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Awal Kebangkitan Muaythai Indonesia
Di luar ring, Tine Yowargana atau akrab disapa Ting Ting dari DonTing Management di bawah naungan LAK Galuh Pakuan, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
Ia menyebut, Redho Rocky telah membuka jalan bagi atlet Muaythai Indonesia menuju panggung global.
“Kalah bukan berarti gagal. Redho sudah tampil di ring dunia, dan itu pencapaian besar. Prosesnya panjang, penuh keringat dan disiplin,” ujar Ting Ting yang juga Sekum Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Barat.
Menurutnya, perjuangan menembus ajang sebesar ONE Championship bukan hal sepele. Dibutuhkan dedikasi, biaya, dan semangat juang tinggi.
Sejak berlatih di O. Sansuk Muay Thai Gym Pattaya, Rocky terus mengasah teknik, daya tahan, dan mental bertarung ala petarung Thailand.
Dari Tasikmalaya Menuju Dunia
Nama Redho Rocky bukan pendatang baru. Petarung 26 tahun ini sudah mencatat prestasi emas di PON XXI 2024.
Dengan kerja keras dan disiplin tinggi, ia lolos dari seleksi ketat nasional hingga akhirnya tampil di ONE Friday Fights 127, ajang yang dikenal sebagai gerbang kontrak profesional internasional.
“Kami tahu jalan ini panjang. Tapi DonTing Management berkomitmen mengirim lebih banyak petarung Indonesia ke panggung dunia,” tegas Ting Ting dengan nada penuh optimisme.
Meski hasil belum berpihak, penampilan Rocky menjadi bukti bahwa Indonesia tak bisa diremehkan di arena Muaythai dunia.
DonTing Management bersama LAK Galuh Pakuan kini menyiapkan program pelatihan jangka panjang dan memperluas jejaring ke klub-klub internasional.
“Ini bukan akhir, tapi permulaan. Dunia kini tahu, Indonesia punya petarung tangguh yang siap bersaing,” tutup Ting Ting dengan senyum yakin. (red)