Tawuran Pelajar di Cikarang, 2 Remaja Tewas dan 4 Pelaku Ditangkap

Minggu, 28 September 2025 - 07:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Dua kelompok remaja bentrok. Dok: Istimewa

Ilustrasi, Dua kelompok remaja bentrok. Dok: Istimewa

CIKARANG, POSNEWS.CO.ID – Aksi tawuran brutal antar pelajar di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menelan korban jiwa. Dua remaja tewas mengenaskan, sementara empat pelaku sudah ditangkap polisi. Tiga di antaranya resmi jadi tersangka.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuana Putra, menegaskan para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman hukuman lima tahun enam bulan penjara. Dari empat yang diciduk, satu masih berstatus anak di bawah umur.

“Tiga pelaku utama sudah ditetapkan tersangka. Selain itu, satu anak berinisial R ikut diamankan,” kata Agta, Minggu (28/9/2025).

Menurut Agta, satu pelaku lain dijerat pasal kepemilikan senjata tajam. Polisi juga memburu dua nama lain yang kabur usai bentrok. “Kami masih melakukan pengejaran. Pemeriksaan dan pendalaman terus berjalan,” tegasnya.

Baca Juga :  Kapolri Listyo Sigit Pererat Silaturahmi dengan Ulama di Jombang dan Tuban

Bentrok maut ini dipicu saling tantang di media sosial. Kedua kelompok remaja janjian bertemu pada Rabu (24/9/2025) malam di lokasi kejadian, lalu bentrok dengan senjata tajam.

Korban A (15) tewas usai dadanya ditusuk. Ia sempat dilarikan ke klinik dan rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong. Sementara korban W (15) meninggal setelah motor yang dikendarainya oleng dan menabrak pohon ketika kabur dari lokasi tawuran.

“Korban W kehilangan kendali saat melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Ia tewas di tempat. Penanganannya dilakukan Unit Laka Lantas,” jelas Agta.

Selain dua korban meninggal, empat remaja lain mengalami luka sabetan senjata tajam. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian.

Agta mengimbau orang tua lebih ketat mengawasi anak-anak mereka, terutama pada malam hari. “Kebanyakan tawuran ini berawal dari tantangan di media sosial.

Kami berharap orang tua aktif mengecek keberadaan anak-anaknya, apalagi jika masih berada di luar rumah setelah pukul 18.00 WIB,” ujarnya. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk di Sidoarjo, BNPB Sebut Gagal Teknologi
Keracunan Program MBG, Pemerintah Tegaskan Human Error Bukan Pelanggaran HAM
Polri Gelar Apel Kesiapan MotoGP Mandalika 2025 di Lombok Tengah
Sadis, Pedagang Gas di Kebon Jeruk Dibunuh Gara-Gara Jual Barang Pelaku
Gedung HPK Nusa Indah IKN Terbakar, Api Cepat Membesar karena Material Modular
DPR RI Desak Pemerintah Hapus PNBP SIM Sopir Truk, Anak Sopir Bisa Kuliah Gratis
Fakta Baru Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny, Santri Ikut Pengecoran
Spesial HUT ke-80 TNI, Tarif Transportasi Umum Rp80 di Jakarta

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:08 WIB

Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk di Sidoarjo, BNPB Sebut Gagal Teknologi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:52 WIB

Keracunan Program MBG, Pemerintah Tegaskan Human Error Bukan Pelanggaran HAM

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:36 WIB

Polri Gelar Apel Kesiapan MotoGP Mandalika 2025 di Lombok Tengah

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Sadis, Pedagang Gas di Kebon Jeruk Dibunuh Gara-Gara Jual Barang Pelaku

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:23 WIB

Gedung HPK Nusa Indah IKN Terbakar, Api Cepat Membesar karena Material Modular

Berita Terbaru