SIDOARJO, POSNEWS.CO.ID – Bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk dan dipastikan BNPB sebagai bencana gagal teknologi.
BNPB langsung bergerak cepat. Lembaga itu menyalurkan sembako, tenda, matras, selimut, tikar, hingga hygiene kit bagi keluarga korban di lokasi evakuasi.
Tak berhenti di situ, BNPB juga menggelontorkan Dana Siap Pakai (DSP) untuk mendukung operasi SAR, perbaikan sarana, dan kebutuhan darurat lain.
Lembaga ini berkomitmen mendampingi korban hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
“BNPB mendukung penuh, mulai pencarian, pertolongan, hingga rehabilitasi,” tegas Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Rabu (1/10/2025).
Data sementara pukul 11.00 WIB mencatat sekitar 91 orang masih tertimbun. Tim SAR gabungan sudah mengevakuasi ±100 orang, dengan rincian 3 meninggal dunia serta puluhan mengalami luka berat maupun ringan.
Korban luka tersebar di sejumlah rumah sakit, yakni:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- RSUD R.T. Notopuro merawat 39 pasien (5 luka berat, 32 ringan, 2 meninggal).
- RS Siti Hajar menangani 53 pasien (9 luka berat, 42 ringan, 1 dirujuk ke RSI Sakinah Mojokerto, 1 meninggal).
- RS Delta Surya menampung 6 pasien (5 luka berat, 1 ringan).
- RS Sheila Medika merawat 1 pasien yang kini sudah pulang.
- RS Unair merawat 1 pasien rawat inap.
Sementara itu, BPBD Jatim dan BPBD Sidoarjo berkoordinasi dengan perangkat desa untuk penanganan darurat. Dinas PU SDA menurunkan 3 ekskavator, sedangkan Basarnas mengerahkan 2 mobil rescue.
“Dinsos bersama Baznas sudah membuka dapur umum. Kebutuhan mendesak seperti tenda darurat, velbed, dan kasur lipat kini mulai didistribusikan,” tambah Suharyanto. (red)