JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Tanggul laut sepanjang 2–3 kilometer di Cilincing, Jakarta Utara, viral di media sosial karena dikeluhkan nelayan. Mereka menyebut tanggul beton tersebut menghalangi jalur perlintasan kapal dan memaksa nelayan memutar lebih jauh untuk melaut.
Video yang diunggah akun Instagram @cilincinginfo memperlihatkan seorang nelayan mengkritik pembangunan tanggul. “Tanggul beton di pesisir Cilincing bikin nelayan kesulitan melintas. Panjangnya sekitar 2–3 kilometer. Jalur lama tertutup, kami harus memutar jauh untuk mencari ikan,” keluh nelayan itu, dikutip Rabu (10/9/2025).
Menanggapi keluhan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menegaskan pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait. Ia menyebut tanggul tersebut merupakan bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), yang digarap bersama pemerintah pusat untuk menahan banjir rob.
“Saya koordinasi dengan pihak terkait. Ya, itu termasuk proyek NCICD,” ujar Hasudungan.
Sebagai informasi, proyek NCICD atau Giant Sea Wall Jakarta sudah berjalan sejak 2014. Tahap A meliputi pembangunan tanggul pantai di sepanjang 46 kilometer pesisir Jakarta, termasuk Cilincing, untuk mengatasi banjir rob akibat penurunan muka tanah dan kenaikan muka laut. Data Kementerian PUPR 2025 mencatat, tanggul sudah terbangun sepanjang 13 kilometer dan ditargetkan selesai 2027.
Namun, protes nelayan Cilincing menambah catatan soal dampak sosial proyek NCICD. Mereka berharap pemerintah menyiapkan jalur khusus kapal nelayan agar tidak kehilangan akses mencari ikan. (red)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT