Tren Deglobalisasi: Masa Depan Ekonomi Global Berubah

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 05:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Era perdagangan bebas tanpa batas mungkin telah berakhir. Mengapa deglobalisasi menjadi kata kunci baru ekonomi global pasca-pandemi? Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Era perdagangan bebas tanpa batas mungkin telah berakhir. Mengapa deglobalisasi menjadi kata kunci baru ekonomi global pasca-pandemi? Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Selama beberapa dekade, dunia hidup dalam mantra globalisasi. Barang, modal, dan ide mengalir nyaris tanpa hambatan melintasi perbatasan, menjanjikan efisiensi dan kemakmuran. Namun, era keemasan itu tampaknya meredup.

Kini, sebuah kata kunci baru mendominasi diskusi ekonomi dan geopolitik: deglobalisasi.

Ini bukan sekadar slowbalisation—istilah yang menggambarkan pelambatan laju globalisasi pasca-krisis keuangan 2008. Deglobalisasi adalah sebuah pembalikan arah yang lebih fundamental. Ia menandakan perlambatan, dan dalam beberapa kasus, pembalikan integrasi ekonomi global yang disengaja.

Faktor Pendorong Perubahan

Beberapa kekuatan besar mendorong pergeseran struktural ini. Pertama adalah ketegangan geopolitik. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi pemicu utama, mengubah kalkulasi dari murni ekonomi menjadi keamanan nasional.

Kedua, pandemi COVID-19 datang sebagai alarm yang mengejutkan. Kuncitama global mengungkap betapa rapuhnya rantai pasok dunia. Ketergantungan total pada satu atau dua negara untuk pasokan medis vital, semikonduktor, atau bahan baku tiba-tiba terlihat sangat berisiko.

Baca Juga :  Tipuan Shrinkflation: Saat Isi Produk Menyusut Diam-diam

Selanjutnya, tuntutan publik di dalam negeri juga berubah. Nasionalisme ekonomi kembali menguat. Slogan seperti Made in America atau dorongan untuk kedaulatan industri di Eropa mendapat dukungan politik yang luas, mendorong pemerintah untuk lebih proteksionis.

Wajah Baru Rantai Pasok

Tren ini bermanifestasi dalam dua strategi utama yang mengubah peta perdagangan global.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Strategi pertama adalah reshoring, yaitu upaya aktif memulangkan pabrik dan fasilitas produksi kembali ke negara asal. Tujuannya adalah mengurangi ketergantungan dan mengamankan pasokan domestik untuk barang-barang strategis.

Baca Juga :  Rantai Pasok Global, Era Baru Pasca Pandemi

Strategi kedua adalah friend-shoring, sebuah konsep yang lebih baru dan lebih politis. Ini berarti negara-negara memilih untuk berdagang, berinvestasi, dan membangun rantai pasok hanya dengan negara-negara sahabat yang sejalan secara ideologi dan geopolitik, meskipun biayanya mungkin lebih mahal.

Globalisasi yang Bertransformasi

Penting untuk dicatat bahwa deglobalisasi tidak berarti dunia akan kembali terisolasi total seperti di masa lalu. Globalisasi tidak mati.

Namun, apa yang kita saksikan adalah transformasinya. Era globalisasi yang hiper-efisien dan buta politik telah berakhir. Globalisasi di masa depan akan menjadi lebih regional, lebih politis, dan tidak lagi se-terbuka dulu. Efisiensi biaya bukan lagi satu-satunya raja; ketahanan dan keamanan nasional kini menjadi pertimbangan utama.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN
Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm
Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka
Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher
BNN Luncurkan “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”, Tangkal Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Harvey Moeis Resmi Masuk Lapas Cibinong, Eksekusi Vonis 20 Tahun Penjara Kasus Timah
Sulap Baju Lama, Sebuah Fenomena Upcycling

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:26 WIB

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher

Berita Terbaru

Banjir besar melanda Jakarta Selatan, 27 RT terendam hingga 110 cm usai hujan deras. BPBD kerahkan petugas, warga diminta waspada potensi banjir susulan. (BPBD)

JABODETABEK

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Okt 2025 - 19:56 WIB