Anatomi Tren Core

Kamis, 30 Oktober 2025 - 05:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Dari Cottagecore hingga Barbiecore, mengapa internet terobsesi mengkategorikan estetika dengan akhiran -core? Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Dari Cottagecore hingga Barbiecore, mengapa internet terobsesi mengkategorikan estetika dengan akhiran -core? Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Jika Anda membuka TikTok atau Instagram, Anda akan tenggelam dalam lautan istilah aneh: Cottagecore, Barbiecore, Blokecore, Gorpcore, Angelcore. Hampir setiap gaya visual kini terkategori dengan akhiran “-core”. Kenyataannya, ini bukan sekadar tren fashion biasa; ini adalah obsesi internet untuk mengkategorikan identitas.

Fenomena ini adalah cerminan dari bagaimana Gen Z berinteraksi dengan dunia digital. Di tengah lautan informasi yang tak terbatas, memberi label estetika spesifik adalah cara cepat untuk menemukan “suku” atau komunitas digital Anda.

Memakai Identitas

Secara psikologis, fenomena “-core” adalah jalan pintas menuju identitas. Di dunia nyata, membangun identitas butuh waktu. Sebaliknya, di dunia digital, Anda bisa “memakai” sebuah identitas secara instan.

Sebagai contoh, dengan mengadopsi estetika Cottagecore, seseorang tidak hanya memakai gaun vintage dan berfoto di padang rumput. Ia secara instan mengomunikasikan nilai-nilai yang terkait dengannya: kerinduan akan kehidupan yang lambat, alam, dan romantisasi masa lalu. Akibatnya, fashion menjadi cara instan untuk bergabung dengan subkultur digital, sebuah kostum untuk persona online Anda.

Baca Juga :  Nostalgia Jajanan Jadul

Membedah Core

Setiap “-core” memiliki seperangkat aturan visual dan nilai-nilai yang diwakilinya:

  1. Cottagecore: Ini adalah estetika yang meromantisasi kehidupan pedesaan Eropa yang sederhana. Elemen kuncinya meliputi gaun bermotif bunga, vintage, merajut, membuat roti, dan piknik. Oleh karena itu, estetika ini mewakili pelarian dari dunia modern yang serba cepat, stres, dan terlalu terhubung.
  2. Barbiecore: Estetika ini populer berkat film Barbie. Ia adalah ledakan warna merah muda (hot pink), pakaian yang berkilauan, dan nuansa retro-futuristik. Selain itu, Barbiecore mewakili perayaan feminitas yang tegas, keceriaan, dan penolakan terhadap estetika minimalis yang membosankan.
  3. Gorpcore: Istilah ini berasal dari akronim “Good ol’ Raisins and Peanuts” (camilan pendaki). Estetika ini fokus pada pakaian outdoor dan teknis, seperti jaket fleece, sepatu hiking, dan windbreaker (merek seperti The North Face atau Patagonia), tetapi pemakainya justru berada di lingkungan perkotaan. Tentunya, ini mewakili petualangan, fungsionalitas, dan status yang “tidak pamer” secara halus.
Baca Juga :  Menyusun Rencana Mingguan Anti Gagal

Kesimpulan

Apakah fenomena “-core” ini hanya kostum digital sesaat yang akan menghilang tahun depan? Mungkin saja. Namun, ini juga menunjukkan cara baru Gen Z dalam mengekspresikan diri.

Di satu sisi, ini adalah bentuk konsumerisme baru yang terdorong oleh micro-trends. Di sisi lain, ini adalah alat navigasi yang kreatif. Dalam dunia yang kompleks, mengkategorikan diri ke dalam Blokecore (pecinta bola) atau Angelcore (penggemar estetika lembut) adalah cara untuk berkata, “Inilah saya, dan inilah orang-orang seperti saya.”

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN
Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm
Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka
Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher
BNN Luncurkan “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”, Tangkal Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Harvey Moeis Resmi Masuk Lapas Cibinong, Eksekusi Vonis 20 Tahun Penjara Kasus Timah
Sulap Baju Lama, Sebuah Fenomena Upcycling

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:26 WIB

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher

Berita Terbaru

Banjir besar melanda Jakarta Selatan, 27 RT terendam hingga 110 cm usai hujan deras. BPBD kerahkan petugas, warga diminta waspada potensi banjir susulan. (BPBD)

JABODETABEK

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Okt 2025 - 19:56 WIB