JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Dalam arsitektur keuangan global, Dolar Amerika Serikat (AS) telah lama menjadi raja. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, penantang paling serius telah muncul: Euro. Uni Eropa memiliki ambisi besar untuk meningkatkan peran internasional mata uangnya, terutama untuk mengurangi ketergantungan pada kebijakan moneter AS.
Namun, pertanyaan besarnya tetap sama: mampukah Euro benar-benar menggantikan dominasi Dolar?
Fondasi Kuat Dominasi Dolar
Kekuatan Dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia tidak terjadi secara kebetulan. Fondasinya dibangun di atas beberapa pilar utama.
Pertama, ukuran ekonomi AS yang masif. Kedua, pasar keuangannya adalah yang paling dalam dan paling likuid di dunia. Obligasi pemerintah AS (US Treasury) dianggap sebagai aset safe haven paling aman. Dalam setiap krisis global, investor tidak lari ke Euro, mereka lari ke Dolar. Faktor-faktor ini memberikan Dolar status yang tak tertandingi dalam perdagangan dan cadangan devisa bank sentral di seluruh dunia.
Ambisi Internasional Euro
Uni Eropa, sebagai blok ekonomi besar, tentu saja memiliki ambisi untuk Euro. Mereka melihat ketergantungan global pada Dolar sebagai risiko.
Ketika Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga, dampaknya terasa di seluruh dunia, termasuk Eropa. Oleh karena itu, Uni Eropa secara aktif mendorong penggunaan Euro dalam perdagangan internasional, terutama di sektor energi, dan berupaya memperkuat arsitektur keuangannya sendiri agar lebih mandiri.
Kelemahan Struktural yang Menghambat
Meskipun ambisius, Euro memiliki kelemahan struktural yang fundamental. Berbeda dengan AS, Uni Eropa adalah persatuan moneter tanpa persatuan fiskal yang utuh.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak ada “surat utang Eropa” tunggal yang memiliki likuiditas dan keamanan setara US Treasury. Surat utang Jerman (Bund) mungkin kuat, tetapi tidak mewakili seluruh zona Euro. Selain itu, risiko politik internal, dengan 20 negara anggota yang memiliki kebijakan fiskal dan prioritas politik berbeda, menciptakan keraguan di benak investor global.
Penantang Kuat, Bukan Pengganti
Dalam pertarungan Euro vs Dolar, Euro jelas merupakan penantang kelas berat di posisi nomor dua. Namun, dominasi Dolar masih terlalu kokoh.
Selama Uni Eropa belum mengatasi masalah fundamentalnya, terutama fragmentasi fiskal, Euro akan tetap menjadi mata uang regional yang kuat, bukan mata uang cadangan global yang dominan. Dolar mungkin tidak akan terganti dalam waktu dekat, setidaknya bukan oleh Euro seorang diri.
Penulis : Ahmad Haris Kurnia
Editor : Ahmad Haris Kurnia





















