Waduh! Enam Smelter Ilegal Disikat, Kerugian Negara Tembus Rp300 Triliun

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto meninjau enam smelter ilegal yang disita di Bangka Belitung. Dok: Setpres

Presiden Prabowo Subianto meninjau enam smelter ilegal yang disita di Bangka Belitung. Dok: Setpres

BANGKA BELITUNG, POSNEWS.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto marah besar. Ia menegaskan pemerintah akan menindak tegas pelaku tambang ilegal yang membuat negara merugi ratusan triliun rupiah.

Prabowo memimpin langsung sidak di Bangka Belitung, Senin (6/10/2025). Dalam kunjungan itu, ia menyita enam smelter ilegal di kawasan PT Timah yang terbukti beroperasi tanpa izin dan menyebabkan kerugian besar bagi negara.

“Kita saksikan langsung penyitaan aset perusahaan-perusahaan nakal yang melanggar hukum. Mereka menambang tanpa izin di kawasan PT Timah. Enam smelter sudah disita, dan para pelaku diproses hukum,” tegas Prabowo dengan nada geram.

Baca Juga :  4.531 Personel Gabungan Amankan Demo Buruh di DPR, Besok

Di lokasi, tim gabungan menemukan tumpukan tanah jarang jenis monasit dan bongkahan logam timah (ingot) bernilai fantastis.

“Dari enam smelter itu, nilainya mencapai Rp6 hingga Rp7 triliun. Kalau tanah jarang yang belum diurai dihitung, nilainya bisa jauh lebih besar,” ujarnya.

Prabowo mengungkap kerugian negara akibat tambang ilegal tersebut mencapai Rp128 triliun hanya dari monasit.
Tambang ilegal itu menyebabkan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.

Baca Juga :  Kasus Korupsi Kuota Haji 2024, KPK Dalami Praktik Jual-Beli Antar-Travel

“Bayangkan, dari enam perusahaan saja negara sudah rugi Rp300 triliun. Ini harus kita hentikan sekarang juga!” tandasnya keras.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo menegaskan, pemerintah tidak akan mentolerir siapa pun yang berani melanggar hukum dan mencuri kekayaan alam bangsa.

“Ini bukti pemerintah serius. Kita bertekad memberantas penyelundupan, menghentikan illegal mining, dan menindak siapa pun yang melanggar hukum. Tak ada yang kebal hukum!” tutup Prabowo tegas. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia
KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari
Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital
Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi
Hujan Petir Diprediksi Guyur Jabodetabek 22 Oktober, Warga Diminta Siaga

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:59 WIB

KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:37 WIB

Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status

Berita Terbaru

Ilustrasi, Bagaimana ribuan klik dari orang-orang biasa bisa menciptakan perundungan massal? Sebuah pandangan melalui kacamata teori Banalitas Kejahatan dari Hannah Arendt. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:59 WIB