JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Pedagang Pasar Pramuka bereaksi keras. Mereka datangi Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui Gubernur Pramono Anung, menuntut kejelasan soal kenaikan harga sewa kios pasca-revitalisasi yang dilakukan Perumda Pasar Jaya.
Ketua Asosiasi Perkumpulan Pedagang Pasar Pramuka, Gugum Ridho Putra, menegaskan bahwa pertemuan dengan Gubernur Pramono bertujuan menegosiasikan ulang harga sewa kios yang melonjak tajam setelah pasar direvitalisasi.
“Ini pertemuan negosiasi ulang. Harga sewa setelah renovasi naik empat kali lipat dari sebelumnya. Pedagang jelas keberatan,” ujar Gugum kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Ia menambahkan, pihaknya sebelumnya sudah sempat berdialog dengan Perumda Pasar Jaya, namun belum ada kata sepakat. Para pedagang bahkan sempat melapor ke Ombudsman RI lantaran khawatir akan adanya penggusuran paksa.
“Kami sudah komunikasi beberapa kali, tapi belum ada hasil. Sekarang kami datang ke Pak Gubernur karena sudah dapat surat peringatan ketiga,” jelasnya dengan nada kesel.
Tak Ada Penggusuran
Dalam pertemuan itu, Gubernur Pramono Anung memastikan tidak akan ada penggusuran terhadap pedagang Pasar Pramuka. Ia juga menegaskan agar ruang negosiasi dibuka kembali demi mencapai kesepakatan harga yang rasional.
“Pak Gubernur menjamin tidak ada penggusuran dan meminta Pasar Jaya serta pedagang duduk bersama lagi untuk mencari solusi terbaik,” ungkap Gugum.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pramono, lanjutnya, juga berkomitmen mengawasi langsung proses negosiasi agar pedagang tidak dirugikan.
Salah satu pedagang, Efaldi, membeberkan perbandingan harga sebelum dan sesudah revitalisasi.
“Sebelum renovasi, harga sewa Rp5 juta per tahun atau sekitar Rp100 juta untuk 20 tahun. Sekarang naik jadi Rp425 juta per kios, diskon 5 persen, tapi tetap berat,” ujarnya.
Pedagang meminta harga sewa dinegosiasikan menjadi Rp250 juta di lantai dasar dan Rp200 juta di lantai satu untuk masa sewa 20 tahun.
“Kami bukan menolak revitalisasi, tapi minta keadilan. Jangan sampai pedagang kecil tersingkir,” tegasnya dengan nada tinggi.
Hingga Kamis malam (9/10/2025), pertemuan lanjutan antara Pemprov DKI, Perumda Pasar Jaya, dan perwakilan pedagang Pasar Pramuka tengah dijadwalkan pekan depan.
Gubernur Pramono menegaskan akan memantau langsung agar solusi cepat ditemukan tanpa merugikan pedagang. (red)