Warisan Tak Benda: Mengapa Baguette Jadi Harta Karun UNESCO

Jumat, 31 Oktober 2025 - 16:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, UNESCO mengakui baguette Prancis bukan karena resepnya, tetapi karena ritual sosial harian yang mengelilinginya. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, UNESCO mengakui baguette Prancis bukan karena resepnya, tetapi karena ritual sosial harian yang mengelilinginya. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Belum lama ini, UNESCO membuat keputusan yang mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang: roti baguette Prancis resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda. Banyak yang bertanya, apa istimewanya sepotong roti panjang yang bahan dasarnya hanya tepung, air, ragi, dan garam?

Ternyata, pengakuan ini menyimpan pemahaman yang jauh lebih dalam tentang apa itu “budaya”. UNESCO tidak sedang melestarikan resep. Sebaliknya, mereka melestarikan sebuah ritual sosial yang hidup.

Bukan Resepnya, Tapi Ritualnya

Pengakuan UNESCO ini tidak berfokus pada baguette sebagai produk pangan. Lebih dari itu, UNESCO mengakui keahlian artisanal dan budaya baguette. Ini adalah tentang seluruh ekosistem sosial yang mengelilingi roti tersebut.

Misalnya, ini adalah tentang ritual harian jutaan orang Prancis yang berjalan kaki ke boulangerie (toko roti artisan) lokal mereka, seringkali dua kali sehari. Ini tentang interaksi sosial yang terjadi saat mengantre, bertukar sapa dengan tetangga, dan mengobrol singkat dengan si pembuat roti. Selain itu, ini adalah tentang pelestarian keahlian tangan sang pembuat roti yang harus bangun sebelum fajar untuk memanggang roti segar.

Baca Juga :  Alarm Merah PBB: Dunia Dipastikan Gagal Capai Target 1,5°C, Menuju Pemanasan Bencana 2,5°C

Makanan sebagai Praktik Budaya

Baguette bukanlah kasus satu-satunya. Memang, UNESCO telah lama mengakui bahwa makanan lebih dari sekadar nutrisi; ia adalah praktik budaya yang hidup.

Sebagai contoh, kita bisa melihat Kimchi di Korea. UNESCO tidak melestarikan resep sawi fermentasinya, melainkan tradisi Kimjang—ritual kolektif tahunan di mana keluarga dan komunitas berkumpul untuk membuat kimchi dalam jumlah besar menjelang musim dingin. Demikian pula, UNESCO mengakui kopi Turki karena ritual sosial kompleks dalam menyiapkan dan meminumnya, serta roti pipih seperti Lavash di Armenia yang melibatkan keahlian komunal.

Baca Juga :  Ancaman Globalisasi: Saat Burger Menggusur Resep Nenek

Kesimpulan

Pengakuan baguette oleh UNESCO adalah pengingat penting. Sebab, warisan budaya bukanlah benda mati yang hanya tersimpan di museum. Warisan budaya adalah praktik yang hidup, bernapas, dan komunitas lakukan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, saat orang Prancis mengantre di boulangerie, mereka tidak hanya membeli roti. Mereka sedang berpartisipasi dalam sebuah ritual sosial yang mengikat komunitas mereka. Pada akhirnya, makanan adalah salah satu bentuk praktik budaya kita yang paling mendasar dan paling hidup.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras
Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus
Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam
Suporter atau Perusuh? Membedah Psikologi Massa di Stadion
Kasus Video Porno Lisa Mariana, Model Cantik Ini Kembali Diperiksa Polisi
Banjir 50 Cm Rendam Tiga Ruas Jalan Jakarta, Lalu Lintas Lumpuh
Kampung Tanah Harapan Diresmikan di Jakut, Pemprov DKI Janji Perbaiki Fasilitas Warga
Di Balik Medali Emas: Krisis Kesehatan Mental Atlet Elite

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 17:23 WIB

Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras

Selasa, 18 November 2025 - 16:31 WIB

Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus

Selasa, 18 November 2025 - 15:59 WIB

Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam

Selasa, 18 November 2025 - 15:53 WIB

Suporter atau Perusuh? Membedah Psikologi Massa di Stadion

Selasa, 18 November 2025 - 15:35 WIB

Kasus Video Porno Lisa Mariana, Model Cantik Ini Kembali Diperiksa Polisi

Berita Terbaru