Menu MBG Pangsit dan Kentang Viral, Dinilai Perlu Perbaikan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menu MBG di SDN Mampang, Depok, Jawa Barat viral di medsos. Menu berisi pangsit hingga kentang rebus. Dok: Istimewa

Menu MBG di SDN Mampang, Depok, Jawa Barat viral di medsos. Menu berisi pangsit hingga kentang rebus. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) terjun langsung ke SPPG Mampang 1 Depok pada Selasa (7/10/2025).

Sidak ini menyusul menu MBG viral yang hanya berisi pangsit goreng dan kentang rebus tak sesuai porsi anak sekolah, sehingga menimbulkan kontroversi publik.

Anggota tim, Raniah Salsabila, menjelaskan, tim memeriksa kesesuaian menu yang didistribusikan ke sekolah pada Senin, 6 Oktober 2025.

“Menu yang viral terlihat hanya satu pangsit goreng, beberapa potong kentang dan wortel rebus, pisang, serta saus tomat. Padahal pangsit itu berisi tahu, telur, dan ayam,” kata Raniah, Rabu (8/10/2025).

Baca Juga :  DPR Bongkar Nepotisme di Dapur Makan Bergizi Gratis, 47 Pegawai dari Satu Keluarga

Raniah menambahkan, kentang menggantikan nasi untuk mengurangi sisa makanan (food waste). Menu MBG pada hari lain sudah memenuhi standar gizi dan kelayakan.

Tim menilai dapur SPPG Mampang 1 layak, meski beberapa infrastruktur perlu diperbaiki sesuai Juknis MBG. Tim BGN juga memberi rekomendasi perbaikan menu dan porsi MBG.

“Perlu evaluasi menu, porsi, dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai Juknis MBG,” tegas Raniah.

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan, setiap SPPG wajib mematuhi SOP dan memenuhi kecukupan gizi.

“SPPG harus menjadi garda terdepan menjaga mutu layanan gizi. Setiap dapur wajib memastikan menu aman, higienis, dan bergizi bagi penerima manfaat,” tegas Khairul.

BGN menekankan, perbaikan menu dan porsi MBG harus segera dilakukan agar program tetap efektif dan menyehatkan anak-anak sekolah. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB