BOGOR, POSNEWS.CO.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meninjau SMKN 1 Cileungsi, Bogor, usai atap sekolah ambruk dan melukai 31 orang. Ia menegaskan bangunan tersebut sudah berusia lama karena dibangun pada 2015.
“Pertama, kami mengunjungi SMKN 1 Cileungsi yang kemarin mengalami kerusakan. Beberapa ruang kelas atapnya ambruk, dan kami tidak bisa masuk karena masih dipasang garis polisi,” ujar Abdul Mu’ti kepada wartawan di lokasi, Kamis (11/9/2025).
Ia memastikan empat ruang kelas yang terdampak tidak bisa digunakan. Sebagai langkah cepat, Kementerian Pendidikan menyalurkan tiga tenda darurat agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
“Kami sudah menyalurkan tiga tenda darurat agar anak-anak tetap bisa belajar. Semua tenda sudah terpasang,” tegasnya.
Atap SMKN 1 Cileungsi sebelumnya ambruk hingga menyebabkan 31 orang luka-luka. Petugas langsung mengevakuasi para korban dan membawa mereka ke rumah sakit terdekat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, memastikan 26 korban dirawat di RS MH Thamrin, sementara lima lainnya dilarikan ke RS Mary.
“Sebanyak 20 dari 26 korban di RS Thamrin sudah pulang, sedangkan enam masih dalam perawatan. Sementara lima korban di RS Mary, terdiri dari tiga siswa dan dua guru, semuanya sudah diperbolehkan pulang,” jelas Adam. (red)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT