Machu Picchu: Menguak Kembali Kisah Penemuan ‘Kota yang Hilang’ Milik Suku Inca

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Penemuan Machu Picchu oleh Hiram Bingham pada 1911 adalah kisah tentang keberuntungan, ambisi, dan misteri yang hingga kini masih menyelimuti peradaban Inca. Dok: Istimewa

Ilustrasi, Penemuan Machu Picchu oleh Hiram Bingham pada 1911 adalah kisah tentang keberuntungan, ambisi, dan misteri yang hingga kini masih menyelimuti peradaban Inca. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Jauh di puncak pegunungan Andes, tersembunyi sebuah kota kuno yang menjadi ikon paling terkenal dari peradaban Inca: Machu Picchu. Meskipun kini menjadi tujuan wisata dunia, kisah penemuannya oleh penjelajah Amerika, Hiram Bingham, pada 24 Juli 1911, menyajikan sebuah drama yang penuh dengan kebetulan, ambisi, dan kesalahpahaman sejarah.

Pada 1911, Bingham memulai ekspedisinya ke pedalaman Peru. Ia tidak bertujuan utama menemukan Machu Picchu, melainkan mencari Vitcos, ibu kota terakhir peradaban Inca yang hilang setelah invasi Spanyol. Ia pun menyusuri lembah Sungai Urubamba, sebuah rute berbahaya yang jarang penjelajah sebelumnya lewati.

Penemuan yang Tak Disengaja

Pada suatu pagi yang mendung dan lembap, seorang petani lokal bernama Melchor Arteaga memberi tahu Bingham tentang reruntuhan kuno di puncak bukit terdekat. Awalnya, Bingham tidak terlalu antusias. Dalam bukunya, Lost City of the Incas, ia mengaku mendaki bukit itu tanpa harapan besar akan menemukan sesuatu yang berarti.

Baca Juga :  Demam Tulip: Saat Bunga Lebih Mahal dari Rumah

Namun, apa yang menantinya di puncak sungguh di luar dugaan. Pemandangan teras-teras pertanian yang megah, mausoleum, tangga-tangga batu monumental, dan bangunan upacara yang agung menyambutnya. “Pemandangan itu membuatku terpesona,” tulisnya.

Dari Catatan Harian Menjadi Sensasi Dunia

Meskipun terkesan, Bingham pada awalnya tidak menyadari betapa pentingnya penemuannya. Catatan hariannya saat itu menunjukkan bahwa ia hanya menghabiskan sore hari dengan mengukur beberapa bangunan, lalu kembali ke rombongannya tanpa banyak bicara.

Namun, sekembalinya ke Amerika, Bingham sadar bahwa ia bisa meraih ketenaran dari penemuan ini. Dalam artikelnya untuk majalah National Geographic pada April 1913, ia menyajikan sebuah narasi besar. Ia berteori bahwa Machu Picchu mungkin adalah Vilcabamba, “kota terakhir Suku Inca” yang menjadi tempat perlindungan dari penjajah Spanyol.

Selama hampir 40 tahun, Bingham berusaha membuktikan teorinya. Namun, kini kita tahu bahwa visinya, meskipun megah, tidaklah akurat. Vilcabamba yang asli terletak 65 kilometer lebih jauh di dalam hutan.

Misteri yang Tersisa: Mengapa Ditinggalkan?

Salah satu teka-teki terbesar yang Machu Picchu tinggalkan adalah mengapa kota ini tampak kosong bahkan sebelum kedatangan Spanyol. Tidak ada satu pun penulis kronik Spanyol yang pernah menyebutkannya dalam catatan mereka.

Teori yang paling diterima saat ini adalah bahwa Kaisar Inca terbesar, Pachacuti (sekitar 1438-1471), membangun Machu Picchu sebagai sebuah moya atau “pusat peristirahatan”. Kaum elite menggunakan tempat ini untuk melarikan diri dari musim dingin di Cusco. Setelah kematian Pachacuti, sesuai tradisi, keturunannya membangun pusat peristirahatan mereka sendiri. Akibatnya, orang-orang perlahan meninggalkan Machu Picchu, sekitar 50 tahun sebelum penaklukan Spanyol.

Kisah penemuan Machu Picchu mengingatkan kita bahwa sejarah sering kali lebih kompleks daripada narasi heroik yang kita kenal. Ia adalah perpaduan antara penemuan yang tidak disengaja, ambisi seorang penjelajah, dan misteri sebuah peradaban besar yang masih terus kita pelajari hingga hari ini.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DJ Tabrak Tukang Becak hingga Tewas di Medan, Ngebut 100 Km/Jam Usai Mabuk
Gara-gara Serobot Antrean BBM, Sopir Angdes Ditembak Pemobil hingga Tewas
Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia
KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari
Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:11 WIB

DJ Tabrak Tukang Becak hingga Tewas di Medan, Ngebut 100 Km/Jam Usai Mabuk

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:54 WIB

Gara-gara Serobot Antrean BBM, Sopir Angdes Ditembak Pemobil hingga Tewas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:59 WIB

KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Berita Terbaru