Tren Lahir & Mati di TikTok

Kamis, 30 Oktober 2025 - 05:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Dari strawberry dress hingga balletcore, mengapa tren fashion di TikTok meledak dalam seminggu dan mati dalam sebulan? Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Dari strawberry dress hingga balletcore, mengapa tren fashion di TikTok meledak dalam seminggu dan mati dalam sebulan? Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Anda baru saja membeli rok tenis yang viral di TikTok. Namun, saat Anda memakainya, linimasa Anda sudah beralih ke coastal grandmother aesthetic. Selamat datang di era micro-trends, sebuah fenomena di mana siklus mode menjadi sangat cepat sehingga sebuah tren bisa lahir, meledak, dan dianggap kuno hanya dalam hitungan beberapa bulan, bahkan minggu.

Dulu, siklus tren mode berjalan tahunan, ditentukan oleh desainer di panggung runway. Kini, siklus itu ditentukan oleh algoritma For You Page (FYP) TikTok, dan kecepatannya menjadi brutal.

Apa Sebenarnya Micro-Trend?

Berbeda dengan macro-trend (seperti jeans) yang bertahan puluhan tahun, micro-trend adalah gaya sesaat yang meledak popularitasnya secara ekstrem dan menghilang sama cepatnya. Rata-rata siklus hidupnya hanya 3 hingga 6 bulan.

Baca Juga :  Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Melayat Keluarga Pengemudi Ojol Korban Unjuk Rasa

Tren ini seringkali sangat spesifik. Ini bukan hanya “gaun”, tapi strawberry dress dari Lirika Matoshi. Ini bukan hanya “sepatu”, tapi sepatu loafer spesifik dengan kaus kaki putih. Kecepatan ini menciptakan tekanan baru dalam konsumsi fashion.

Algoritma TikTok

Aktor utama di balik percepatan ini adalah algoritma TikTok. Algoritma ini dirancang untuk mengidentifikasi konten yang menarik perhatian dan menyebarkannya secara eksponensial dalam waktu singkat.

Ketika sebuah video OOTD (Outfit of the Day) dengan gaya tertentu menjadi viral, algoritma akan mendorongnya ke jutaan pengguna. Para influencer lain ikut membuatnya, brand fast fashion (seperti Shein) memproduksinya secara massal dalam hitungan hari, dan dalam sekejap, semua orang memakai hal yang sama. Namun, karena semua orang terekspos secara bersamaan, kebosanan pun datang lebih cepat.

Baca Juga :  Tren Kilat, Sampah Cepat

Konsumerisme dan Krisis Identitas

Kecepatan siklus micro-trends ini memiliki dua dampak negatif yang signifikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama, ini mendorong konsumerisme berlebihan. Ada rasa Fear of Missing Out (FOMO) yang konstan. Konsumen merasa harus membeli barang tersebut sekarang juga, karena minggu depan mungkin sudah tidak relevan. Ini memperburuk masalah limbah tekstil dari fast fashion.

Kedua, ini menciptakan kebingungan dalam menemukan gaya pribadi (personal style). Ketika kita terus-menerus mengejar tren berikutnya, kita kehilangan kesempatan untuk benar-benar memahami apa yang kita sukai. Kita akhirnya hanya meniru apa yang sedang populer, bukan mengekspresikan identitas kita.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN
Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm
Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka
Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher
BNN Luncurkan “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”, Tangkal Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Harvey Moeis Resmi Masuk Lapas Cibinong, Eksekusi Vonis 20 Tahun Penjara Kasus Timah
Sulap Baju Lama, Sebuah Fenomena Upcycling

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:26 WIB

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher

Berita Terbaru

Banjir besar melanda Jakarta Selatan, 27 RT terendam hingga 110 cm usai hujan deras. BPBD kerahkan petugas, warga diminta waspada potensi banjir susulan. (BPBD)

JABODETABEK

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Okt 2025 - 19:56 WIB