CILACAP, POSNEWS.CO.ID – Sebanyak 269 Kepala Keluarga (KK) terdampak longsor di Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mendapat rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera pindah.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menyatakan jumlah ini mencakup warga yang kehilangan tempat tinggal akibat tertimbun material longsor dan mereka yang berada di zona berisiko tinggi.
Berdasarkan analisis Badan Geologi, wilayah terdampak masih berpotensi mengalami gerakan tanah susulan.
Lokasi longsor berada di perbukitan dengan kemiringan landai hingga curam, sementara tanah setempat berupa tanah pelapukan tebal berwarna cokelat, gembur, lepas, dan jenuh air dengan kedalaman lebih dari 10 meter, sehingga rawan longsor.
Suharyanto menegaskan bahwa relokasi warga terdampak bukan lagi opsi, tetapi menjadi keharusan. Oleh karena itu, penyiapan lahan relokasi menjadi prioritas utama.
“Saya senang Pak Bupati Cilacap sigap menyiapkan lahan relokasi. Lokasinya sudah ada, sekitar 2,5 kilometer dari titik terdampak,” kata Suharyanto, Selasa (18/11/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, Suharyanto menekankan bahwa keamanan lahan relokasi harus diperhatikan. “Pastikan lahan telah disurvei oleh Badan Geologi agar risiko bencana tidak terulang,” tegasnya.
BNPB siap membangun hunian sementara (huntara) begitu lahan relokasi dinyatakan aman. Huntara akan dikembangkan menjadi rumah tumbuh, sebelum akhirnya dibangun menjadi hunian tetap (huntap).
“Huntara akan dibangun BNPB dibantu TNI dan Polri. Waktunya? Secepatnya,” pungkas Suharyanto. (red)





















