CILACAP, POSNEWS.CO.ID –Â Memasuki hari keempat operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap kembali menemukan 9 korban tertimbun tanah.
Pencarian terus dikebut sejak pagi, tim SAR gabungan menggarap sektor A2 dan A3 secara agresif setelah unit K9 memberi penandaan baru di titik-titik yang diduga menyimpan korban.
Tim memanfaatkan cuaca cerah secara maksimal meski tanah di lereng masih bergerak dan situasinya rawan runtuhan.
Tim Polri membuka pekerjaan dengan briefing bersama BPBD dan Basarnas. Mereka menentukan jalur aman, memetakan zona kerja, dan menyiapkan titik kontrol untuk mencegah korban jiwa di lokasi rawan.
Di sektor A2—lokasi ditemukannya dua jenazah dan dua body part sebelumnya—tim menggunakan pola sebaran material longsor untuk memperkirakan titik korban lainnya.
Sementara sektor A3 diperkuat dengan tambahan personel lantaran timbunan tanah di area ini berlapis-lapis dan harus digarap manual.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelayanan Kesehatan Dimaksimalkan
Layanan kesehatan Polri bergerak di dua titik: RSUD Majenang dan pos lapangan dekat lokasi longsor.
Di RSUD, korban luka menjalani perawatan lanjutan mulai dari cedera ekstremitas, luka sobek, hingga gangguan pernapasan akibat inhalasi debu.
Di pos lapangan, petugas melayani warga yang mengalami kelelahan, syok, hipotermia, hingga serangan panik.
Alur pelayanan dibagi menjadi tiga jalur—pemeriksaan cepat, tindakan ringan, dan rujukan langsung—agar warga tidak menunggu lama.
Polri juga menempatkan anggota khusus untuk mendampingi lansia dan anak-anak yang stres menghadapi kondisi pengungsian.
Trauma Healing Diperluas
Layanan trauma healing digencarkan. Sebanyak 15 personel Tim Trauma Healing Ro SDM Polda Jateng bergerak bersama konselor Polresta Cilacap dan relawan psikososial dari tenda ke tenda untuk memetakan kondisi emosional warga.
Anak-anak diberikan aktivitas pendampingan seperti mewarnai, permainan terarah, dan sesi dukungan emosional.
Hingga semalam, 48 warga tercatat menerima layanan, termasuk beberapa keluarga yang menjalani konseling lanjutan.
155 Personel & K9 Kerahkan Penuh
Polri mengerahkan 155 personel, terdiri dari 125 anggota Polresta Cilacap dan 30 Brimob. Empat anjing pelacak dari Polda Jateng, Polresta Banyumas, dan Polres Temanggung terus menandai titik-titik potensial.
Setiap tanda dari K9 langsung ditindaklanjuti dengan pemasangan patok dan penggalian manual demi keselamatan. Polri juga memasang alat pemantau retakan tanah untuk mendeteksi pergerakan material secara real time.
Di jalur masuk, Sabhara dan Lantas mengatur arus kendaraan bantuan sementara tim lain membuka akses dengan memotong semak dan kayu yang menghalangi jalur SAR.
Hingga hari keempat operasi, total 9 korban ditemukan dan telah teridentifikasi oleh Tim DVI. Dari 20 korban hilang, 11 warga masih dalam pencarian.
Upaya pencarian makin terarah berdasarkan pola longsor hari sebelumnya. Tim DVI tetap siaga untuk menangani setiap temuan baru secara cepat.
Kapolresta Cilacap menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan bahwa Polri bekerja nonstop bersama BPBD, Basarnas, TNI, dan relawan hingga seluruh korban ditemukan.
“Kami minta warga menjauhi tebing rawan runtuhan dan mematuhi instruksi petugas. Keselamatan adalah prioritas utama,” tegasnya. (red)





















