Perubahan Iklim Jadi Pedang Bermata Dua bagi Kupu-Kupu di Inggris

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Pemanasan global memaksa kupu-kupu di Inggris mengubah siklus hidup mereka—sebuah adaptasi yang menguntungkan sebagian spesies, namun membahayakan yang lain. Dok: Istimewa

Ilustrasi, Pemanasan global memaksa kupu-kupu di Inggris mengubah siklus hidup mereka—sebuah adaptasi yang menguntungkan sebagian spesies, namun membahayakan yang lain. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Selama 40 tahun terakhir, para konservasionis mencatat penurunan populasi pada sekitar dua pertiga spesies kupu-kupu di Inggris. Di balik warna-warni sayap mereka yang rapuh, kupu-kupu menghadapi tantangan serius dari perubahan iklim, sebuah fenomena yang memaksa mereka beradaptasi atau menghadapi risiko kepunahan.

Kupu-kupu sangat sensitif terhadap suhu. Pemanasan global membuat mereka harus mencari cara untuk bertahan di musim panas yang semakin hangat. Salah satu strategi utama mereka adalah dengan mengubah waktu kemunculan dan reproduksi menjadi lebih awal dari biasanya, sebuah proses yang disebut para ilmuwan sebagai “memajukan fenologi”.

Adaptasi yang Menguntungkan dan Merugikan

Sebuah studi baru yang menganalisis jutaan catatan dari para pengamat kupu-kupu selama 20 tahun terakhir memberikan gambaran yang kompleks. Studi ini melacak 130 spesies untuk memahami bagaimana perubahan waktu kemunculan memengaruhi populasi mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim tidaklah sama untuk semua kupu-kupu.

Baca Juga :  Diplomasi Iklim: Selamatkan Bumi atau Panggung Pertarungan Kekuasaan Baru?

Bagi spesies yang memiliki siklus hidup fleksibel dan dapat bereproduksi lebih dari sekali setahun, muncul lebih awal justru membawa keuntungan. Spesies seperti Small Blue, kupu-kupu terkecil di Inggris, dapat menyelesaikan siklus reproduksi tambahan sebelum musim gugur. Hal ini mendorong pertumbuhan populasi mereka.

Namun, bagi spesies yang kurang fleksibel dan hanya memiliki satu siklus reproduksi per tahun, ceritanya berbeda. Bagi mereka, tidak ada manfaat dari kemunculan yang lebih awal. Justru, spesies dalam kelompok ini yang paling rentan adalah mereka yang sangat bergantung pada habitat atau jenis tanaman tertentu untuk makanan ulatnya.

Contoh tragisnya adalah High Brown Fritillary, yang sering disebut sebagai kupu-kupu paling terancam punah di Inggris. Spesies ini dipaksa oleh iklim untuk muncul lebih awal, namun adaptasi ini justru membahayakan kelangsungan hidupnya.

Baca Juga :  Paradoks Fermi: Di Mana Semua Alien? Menatap Langit Malam

Harapan di Tengah Ancaman

Meskipun situasinya mengkhawatirkan, harapan masih ada. Para peneliti mencatat bahwa banyak spesies satu generasi di Inggris menunjukkan kemampuan untuk menambah generasi kedua di wilayah Eropa daratan yang lebih hangat. Seiring iklim yang terus menghangat, ada kemungkinan spesies seperti Silver-studded Blue di Inggris juga dapat beradaptasi dan mulai mendapat manfaat dari suhu yang lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengetahuan ini menjadi senjata bagi para konservasionis. Dengan memahami spesies mana yang paling berisiko, mereka dapat merancang strategi perlindungan yang lebih efektif. Kasus White Admiral, yang populasinya menurun drastis dalam 20 tahun terakhir, menunjukkan betapa mendesaknya tindakan untuk melindungi serangga indah ini dari dampak perubahan iklim yang tak terduga.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut
Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?
Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati
Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu
Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?
Paradoks Fermi: Di Mana Semua Alien? Menatap Langit Malam
Dialog dengan Diri Sendiri: Kekuatan Tersembunyi dari Menulis Jurnal Beberapa Menit Setiap Malam
Pelajaran dari Filsafat Stoa: Menemukan Ketenangan di Tengah Kekacauan

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:17 WIB

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:45 WIB

Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?

Berita Terbaru

Ilustrasi, Menatap langit malam adalah membaca buku cerita dan peta kompas tertua di dunia. Kenali kisah di balik bintang yang memandu para pelaut kuno. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:17 WIB

Ilustrasi, Dari alunan lofi yang menenangkan hingga komposisi klasik yang abadi, temukan sains di balik bagaimana musik bisa menjadi resep terbaik untuk tidur nyenyak. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:13 WIB