Mengapa Gen Z Terobsesi dengan Estetika Jadul?

Minggu, 19 Oktober 2025 - 18:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Di tengah gempuran teknologi canggih, Gen Z justru jatuh cinta pada kamera analog dan kaset pita. Apa yang mereka cari dari masa lalu? Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Di tengah gempuran teknologi canggih, Gen Z justru jatuh cinta pada kamera analog dan kaset pita. Apa yang mereka cari dari masa lalu? Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Di era di mana kamu bisa mengambil ribuan foto dengan sekali klik dan musik tak terbatas ada di ujung jari, sebuah fenomena unik terjadi. Generasi Z, generasi yang lahir dan besar di tengah ledakan digital, justru berbondong-bondong kembali ke masa lalu. Mereka menenteng kamera analog, memutar kaset pita dengan walkman, dan mengadopsi estetika jadul dalam gaya berpakaian dan desain.

Kebangkitan nostalgia ini ternyata lebih dari sekadar tren fesyen; ini adalah sebuah gerakan budaya yang kompleks. Pertanyaannya, mengapa generasi paling digital ini begitu terobsesi dengan teknologi analog yang tidak praktis? Apakah ini sebuah pencarian mendalam akan sesuatu yang otentik, atau sekadar estetika sesaat yang akan pudar?

Kerinduan akan Sesuatu yang ‘Nyata’

Dunia digital memang menawarkan kesempurnaan dan kecepatan. Kamu bisa mengedit setiap foto hingga tanpa cela dan mengakses setiap informasi dalam sekejap. Namun, di balik kemudahan itu, sering kali ada rasa hampa. Sebaliknya, teknologi analog menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki dunia digital: keaslian.

  • Kamera Analog dan Proses yang Disengaja: Menggunakan kamera film membutuhkan kesabaran. Setiap rol film terbatas, sehingga memaksa fotografer untuk berpikir sebelum memotret. Hasilnya pun penuh kejutan—foto yang tidak sempurna, penuh grain, dan memiliki karakter unik. Oleh karena itu, proses ini terasa lebih nyata dan berharga dibandingkan ribuan foto digital yang tersimpan di awan.
  • Kaset Pita dan Pengalaman Mendengarkan: Selain itu, mendengarkan musik melalui kaset pita adalah sebuah ritual. Kamu harus memutar satu album penuh, tidak bisa seenaknya melompati lagu. Suara desisan khasnya memberikan kehangatan yang tidak dimiliki audio digital yang jernih dan steril.
Baca Juga :  Komplotan Penculik Kacab Bank BRI Diduga Pernah Bobol Bank Ratusan Miliar

Perlawanan Terhadap Kelelahan Digital

Obsesi terhadap barang retro juga bisa kita lihat sebagai bentuk perlawanan terhadap kelelahan digital. Karena tumbuhombardir konten media sosial, Gen Z merasakan tekanan untuk selalu tampil sempurna dan terhubung.

Teknologi analog menawarkan kemudianjeda dari semua itu. Ia tidak terhubung ke internet, tidak memiliki notifikasi, dan tidak menuntut perhatian terus-menerus. Mengambil f Akibatnya, mengambil kamera film atau mendengarkan kaset adalah aktivitas yang memaksa kita untuk hadir sepenuhnya di momen tersebut, sebuah bentuk mindfulness yang langka di dunia modern.

Baca Juga :  Polres Metro Jakbar Bongkar Sindikat Narkoba Jaringan Internasional, 14 Kg Sabu Diamankan

Otentik atau Sekadar Estetika?

Lalu, apakah ini semua tentang pencarian makna yang dalam? Jawabannya adalah ya dan tidak.

Bagi sebagian orang, kembali ke teknologi analog adalah pencarian tulus akan pengalaman yang lebih otentik dan manusiawi. Namun, tidak bisa di sisi lain,dipungkiri bahwa bagi banyak orang lainnya, ini adalah soal estetika. Tampilan foto film yang pudar, font retro, dan desain vintage telah menjadi bahasa visual yang populer di platform seperti Instagram dan TikTok.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sering kali, kedua hal ini tumpang tindih. Seseorang mungkin awalnya tertarik karena estetikanya, tetapi kemudian jatuh cinta pada prosesnya yang lebih otentik.

Kebangkitan nostalgia Gen Z bukanlah penolakan terhadap kemajuan. Sebaliknya, ini adalah cara mereka untuk menyeimbangkan hidup. Dengan meminjam elemen-elemen terbaik dari masa lalu, mereka mencoba menemukan kembali sentuhan manusiawi di tengah dunia yang semakin otomatis dan virtual.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial
Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar
Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran
Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA
Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus
Ratusan Pengusaha Rental Mobil Banjiri HUT ke-8 BRN, UNGU Siap Guncang Panggung
BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem pada 21–27 Oktober 2025, Hujan Lebat Ancam Indonesia
KPK Sita Hyundai Palisade Milik Rekan Tersangka Korupsi CSR BI dan OJK

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:39 WIB

Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:26 WIB

Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran

Selasa, 21 Oktober 2025 - 11:07 WIB

Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA

Selasa, 21 Oktober 2025 - 10:48 WIB

Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus

Berita Terbaru

Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi keterangan pers terkait pencairan dana BOS Madrasah dan BOP RA senilai Rp4,01 triliun di Jakarta. Dok: Kemenag

NASIONAL

Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA

Selasa, 21 Okt 2025 - 11:07 WIB