Rasa Nasionalisme dan Satu Bangsa yang Dibayangkan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 09:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Dari Sabang sampai Merauke, mengapa kita merasa bersaudara? Teori Benedict Anderson mengungkap bangsa sebagai konstruksi imajiner. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Dari Sabang sampai Merauke, mengapa kita merasa bersaudara? Teori Benedict Anderson mengungkap bangsa sebagai konstruksi imajiner. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Ketika tim nasional sepak bola memenangkan pertandingan, jutaan orang di berbagai pulau yang berbeda, yang tidak pernah bertemu muka, merasakan kebanggaan kolektif yang sama. Mereka merasa sebagai bagian dari satu bangsa.

Bagaimana ini mungkin? Mengapa kita merasa memiliki ikatan batin yang kuat dengan jutaan orang asing hanya karena kita berbagi batas wilayah administratif yang sama?

Teori di Balik Rasa Persatuan

Ilmuwan politik Benedict Anderson memberikan jawaban yang kuat melalui teorinya. Ia berpendapat bahwa bangsa bukanlah sesuatu yang alami, abadi, atau primordial. Sebaliknya, bangsa adalah sebuah komunitas yang dibayangkan atau imagined community.

Penyebutan dibayangkan bukan berarti palsu. Ini berarti bahwa anggota bangsa terkecil sekalipun tidak akan pernah mengenal, bertemu, atau bahkan mendengar tentang sebagian besar anggota lainnya. Namun, di dalam benak masing-masing dari mereka hiduplah bayangan tentang kebersamaan mereka sebagai satu komunitas.

Baca Juga :  Mitos Kelangkaan Berlian: Marketing di Balik Cincin Nikahmu

Mesin Pencipta Bangsa

Menurut Anderson, komunitas imajiner ini tidak muncul begitu saja. Berbagai mesin atau alat membangun komunitas ini secara sosial.

Pertama adalah peran media cetak kapitalis, seperti koran. Ketika orang-orang di berbagai kota membaca berita yang sama, dalam bahasa yang sama, pada waktu yang sama, mereka mulai membayangkan ribuan orang lain melakukan ritual serupa. Ini menciptakan koneksi horizontal yang sebelumnya tidak ada.

Kedua adalah bahasa nasional. Satu bahasa administrasi yang seragam melintasi batas-batas etnis dan dialek, memungkinkan komunikasi dan identitas bersama. Ketiga adalah simbol-simbol pemersatu, seperti bendera, lagu kebangsaan, dan monumen, yang terus-menerus mengingatkan individu akan keanggotaan mereka dalam komunitas yang lebih besar ini.

Ikatan yang Menyatukan dan Memecah

Nasionalisme, sebagai produk dari komunitas imajiner ini, adalah sebuah konstruksi yang sangat kuat. Di satu sisi, ia adalah kekuatan luar biasa untuk kebaikan. Nasionalisme mendorong solidaritas, memungkinkan pengorbanan kolektif, dan membangun jembatan di atas perbedaan suku dan agama.

Namun, di sisi lain, imajinasi ini juga yang mendefinisikan kita versus mereka. Kekuatan yang sama yang bisa menyatukan jutaan orang untuk merdeka juga bisa memecah belah dan memicu perang melawan bangsa lain yang mereka anggap berbeda.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siapkan Rp8 Triliun, Latih 500 Ribu Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri
110 WNI Korban Online Scam di Kamboja Segera Dipulangkan, Pemerintah Gerak Cepat
Cemburu Buta, Pria Bakar Istri Hidup-Hidup di Cakung, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
Pegawai SPPG Jatiasih Diduga Jadi Korban Kekerasan dan Pelecehan Atasan
BPJS Kesehatan Hapus Tunggakan Peserta Tak Mampu, Berlaku Bagi Pindah Komponen
Demo Pembakaran Mahkota Cendrawasih Ricuh di Papua, 3 Polisi Terluka Kena Panah
Pengunjung Gagal Selundupkan Sabu Lewat Ayam Kecap di Lapas Narkotika Jakarta
Kekuatan Meme dalam Politik

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:26 WIB

Pemerintah Siapkan Rp8 Triliun, Latih 500 Ribu Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:02 WIB

110 WNI Korban Online Scam di Kamboja Segera Dipulangkan, Pemerintah Gerak Cepat

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:21 WIB

Cemburu Buta, Pria Bakar Istri Hidup-Hidup di Cakung, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:03 WIB

Pegawai SPPG Jatiasih Diduga Jadi Korban Kekerasan dan Pelecehan Atasan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11:37 WIB

BPJS Kesehatan Hapus Tunggakan Peserta Tak Mampu, Berlaku Bagi Pindah Komponen

Berita Terbaru